head-content'/> Cerita Minimarket: Perkembangan Ritel di Indonesia

Blog Keren, Bacalah!!!

Friday, July 16, 2021

Perkembangan Ritel di Indonesia

 Perkembangan Ritel di Indonesia

Perkembangan ritel di Indonesia sangat menarik. Pertumbuhannya sangat menonjol karena terjadinya percepatan yang sangat luar biasa,apalagi dengan hadirnya beberapa start up unicorn yang membantu pasar ritel semakin berkembang.

Perkembangan ritel di indonesia bisa dibagi dalam beberapa tahap antara lain :

1. Era sebelum tahun 1960 an: era perkembangan ritel tradisional yang terdiri atas pedagangpedagang independen.

2. Tahun 1960 an: Era perkenalan ritel modern dengan format departement store ditandai denga dibukanya gerai ritel pertama Sarinah di Jl. MH. Thamrin Jakarta.

 3. Tahun 1970-1980 an: Era perkembangan ritel modern dengan format supermarket dan departement store, ditandai dengan hadirnya peritel modern sepert Matahari, Hero, dan Ramayana. 4. Tahun 1990 an: Era perkembangan convenient store, yang ditandai dengan maraknya pertumbuhan minimarket seperti Indomaret. Pertumbuhan high class departement store, dengan masuknya Sogo, Metro, dan lainnya. Pertumbuhan format cash and carry dengan berdirinya Makro, diikuti Goro, Alfa.

5. Tahun 2000-2010: Era perkembangan hypermarket dan perkenalan e-retailing. Era ini ditandai dengan hadirnya Carrefour dengan format hypermarket dan hadirnya Lippo-Shop yang memperkenalkan e-retailing di Indonesia berbasis pada pengguna internet. Konsep ini masih asing dan sukar diterima oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang masih terbiasa melakukan perdagangan secara langsung. Selain format tersebut, terdapat pola pertumbuhan ritel dengan format waralaba. Peritel merupakan distributor paling akhir karena langsung berhadapan dengan konsumen sebagai pemakai akhir. Peritel membeli produk dari perusahaan manufaktur atau distributor besar dan menjualnya kembali kepada konsumen. Peritel bekerjasama erat dengan para pemasok dan distributor. Beberapa peritel besar dalam industri ritel yang dikenal luas di Indonesia adalah PT Contimas Utama Indonesia (Carreffour) yang merupakan bagian dari jajaran eceran raksasa yang induknya ada di Perancis. Peritel lainnya adalah PT Hero Supermarket Tbk (Hero), PT Alfa Retailindo (Alfa), PT Matahari Putera Prima (Matahari), PT Ramayana Lestari Sentosa (Ramayana), PT Makro Indonesia, dan PT Indomarco Primastama (Indomaret).

itu masih banyak lagi terdapat pemain-pemain lainnya berskala menengah maupun kecil. Matahari yang berdiri sejak tahun 1958 pada tahun 2005 telah memiliki 77 gerai, 43 supermarket, 8 hipermarket, dan 105 Timezone. Pada tahun 2006 jumlah hypermarket meningkat menjadi 18. Matahari sebagai pemimpin pasar di ritel terus berubah dengan melakukan inovasiinovasi baru di berbagai unit bisnisnya, seperti perkembangan produk merek sendiri “Value Plus” yang ada di unit bisnis Matahari Supermarket.

Matahari juga berhasil membuat terobosan baru dengan membuka gerai Matahari China, yang merupakan gerai pertama Matahari di luar Indonesia. Kids2kids yang merupakan “Specialty Store” Matahari Departement Store ini gerai pertamanya dibuka di Mal Kelapa Gading Jakarta pada bulan Oktober 2004. Pada tahun 2005 Kids2kids berhasil membuka 4 gerai baru. Private Label MDS (Matahari Departement Store) yang telah memiliki lebih dari 17 brand semakin ditingkatkan pengembangannya dalam segi kualitas dan berhasil menggandeng Intertex untuk mendapatkan standar mutu produk Internasional. Pada tahun 2005 Matahari berhasil mendapatkan penghargaan internasional sebagai “GoldTop Retail” dari Retail Asia Pacific.

Matahari telah menerima penghargaan ini selama dua tahun berturut-turut, dan hal ini merupakan penghargaan bergengsi dari dunia luar atas keberhasilan bisnis Matahari di tahun 2004 dan 2005. Sampai Februari 2005, gerai ritel di Indonesia mencapai 2.720 unit yang dioperasikan oleh 62 perusahaan yang berhimpun dalam Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia).

Riset AC Nielsen tahun 2003 menyebutkan total penjualan ritel Indonesia per tahun di atas Rp 600 Triliun. Di Indonesia tahun 2003 ada 267 departement store, 683 supermarket, 972 mini market, dan 43 hypermarket. Survey AC Nielsen mencatat di antara beberapa bentuk ritel modern seperti supermarket, minimarket, pusat grosir, dan hipermarket, pertumbuhan paling cepat dialami hipermarket.

 Nah pada tahun 2021 ini terang seja pelaku ritel memiliki tantangan yang sangat luar biasa, yakni dengan adanya PPKM darurat banyak pelaku industri ritel besar yang tumbang, sebut saja misalnya salah satu Grup misal HERO . Semua gerai yang berlabel GIANT sudah di tutup di seluruh Indonesia dan beberapa akan diganti dengan jenis ritel home aplliances dan Furniture yang terkenal dengan Brand IKEA. 

 Menurut APRINDO selama tahun 2020 ada 400an minimarket yang tutup sementara untuk supermarket ada yang tutup 5-6 gerai setiap hari sedangkan tahun 2021 ada 1-2 gerai yang tutup setiap hari. betapa dahsyatnya dampak pandemi ini terhadap pelaku usaha ritel. Walau di sisi lain, banyak juga pelaku ritel yang masih bisa bertahan dan menikamti kue tersendiri namun itu jumlahnya tentu tidak terlalu besar, karena dengan adanya kebijakan PPKM daurat, pelaku ritel yang berbasis penjualan produk sembako atau harian masih diperbolehkan untuk membuka tokonya, sehingga masih bisa buka dan mendapatkan penghasilan. Namun, tentu demand tidak terlalu tinggi seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat karena dampak pandemi.

kami Konsultan Minimarket Ritelteam Indonesia sekaligus juga konsultan ritel nasional juga sangat merasakan, bahwa klien kami yang biasanya setiap bulan berjumlah lebih dari 200 klien di seluruh Indonesua juga mengalami penurunan permintaan pembukaan toko baru atau permintaan rak minimarket untuk toko lama serta juga pengadaan Jasa Software POS/toko baik online ataupun juga offline. Namun, perlu di catat sekali lagi, bagi pelaku usaha ritel berbasis produk harian, momentum ini mennjukkan bahwa bisnis ini adalahs alah satu bisnis yang selalu memiliki daya tahan yang cukup baik, selain memang dibutuhkan setiap hari juga karena masuk kategori bisnis esensial yang tidak akan mungkin di suruh tutup oleh pemerintah, nah ini adalah peluang bagi yang lain yang berpikir ingin investasi bisnis di bidang ritel produk harian dalam bentuk supermarket ataupun juga minimarket.

https://www.konsultanminimarket.com/konsultan-ritel-nasional.html



No comments:

Post a Comment