Matahari bakal tutup 86 gerai yang ada di Jawa Bali. Melansir dari Kompas.com bahwa Gerai Mataahri yang ada di Jawa Bali sejumlah 89 geerai dengan kontirbusi 56% dari pendapatan perushaaan. Saat ini gerai matahari diseluruh Indonesia berjumlah 189. gerai. CEO Matahari departemen store Terry mengaatkan bahwa sangat buruk imbasnya jika terjadi penutupan gerai ini, wajar saja , karena 86 Gerai ini menyumbang pendapatan yang cukup siginifikan terhadap perusahaan.
Dengan adanya kebijakan PPKM darurat ini tentu memiliki imbas yang cukup signifikan terhadap semua pelaku ritel yang ada di Jawa Bali, Oleh sebab itu mestinya pemerintah juga memberikan dukungan , karena pelaku ritel sangat terpukul dengan kondisi ini. Selama pandemi ini, indsurti ritel juga mengeluarkan biaya tambahan, misalkan perlengkapan prokes, ini jelas menambah biaya yang cukup signifikan. patah lagi jika, tsemua gerai di tutup, akan menambah hantaman yang cukup luar biasa.
Selain Matahari sebelumnya juga sudah banyak pelaku ritel lain yang sudah mulai gulung tikar dan menutup gerainya, sebut saja Texas chicken, Debenham, Centro dan lain sebagainya. Pandemi ini sungguh berat bagi para pelaku ritel yang ada dndonesia. Centro yang sudah 15 tahun bercokol di Ambarrukmo Plaza, sungguh snagat disayangkan, karena departemen store ini menjadi salah satu rujukan konsumen untuk berbelanja produk bermerek atau branded dan juga pasar kelas menengah. namun apa daya, pandemi tentu tidak memilih milih korbannya.
Sebagai Konsultan ritel moderen di bawah naungan Ritelteam Indonesia, Saya melihat bahwa, dengan pandemi ini memang sangat berat bagi semua pelaku usaha, karena dengan kebijakan Pengetatan tentu telah banyak mengurangi demand yang ada, mislakan saja, kampus dan sekolah tidak beroperasi, sehingga ini sangat berdmapka besar terhadap permintaan konsumen. Keberadaan sekolah ini memiliki efek yang sangat multi, jika sekolah dan kampus berjalan, maka sepatu, baju, celana, kaos kaki, kebutuhan ATK dan aksesir lainnya tentu akan bergerak menjadi permintaan yang cukup besar.
Anda bisa bayangkan, jika penjual sepatu yang biasanya setiap hari katakanlah para onlineshop (kebetulan istri saya penjual sepatu branded), bis amenjual 10-20 pcs, sejak pandemi, laku 10 pasang saja satu bulan sudah hebat sekali. Betapa jauhnya jurang yang permintaan yang ada, wajar kiranya binsis retail ini terpukul parah apalagi bidang fashion , aksesoris dll.
Di lain sisi, Saya mengamati, para pelaku ritel kecil misalkan toko masyarakat atau minimarket lokal ataupun warialaba, masih bisa bertahan, karena fokus produknya adalah sembako atau kebutuhan harian yang tidak mungkin tidak tetap dicari oleh konsumen. So, Jika anda memutuskan untuk membuka bisnis minimarket atau warung sembako, maka saat ini pilihan itu sangat tepat.karena terbukti dengan adanya pandemi bisnis ini masih bisa bertahan dan terbukti juga bidang bisnis ini tetap diberikan waktu untuk buka , karena malayani kebutuhan masyarakat selain APotek.
Nah, jika anda berniat untuk membuka Minimarket, Anda bisa kontak Konsultan minimarket Ritelteam Indonesia yang telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang retail moderen, khususnya ritel lokal moderen.
No comments:
Post a Comment