head-content'/> Cerita Minimarket: Mendirikan Minimarket Mandiri

Blog Keren, Bacalah!!!

Friday, July 9, 2021

Mendirikan Minimarket Mandiri

Mendirikan Minimarket mandiri artinya adalah minimarket sendiri tanpa waralaba. Minimarket mandiri ini brand adalah brand sendiri, kemudian juga didirikan secara sendiri atau bisa juga dengan bantuan konsultan minimarket moderen yang sudah terbukti memiliki klien yang banyak atau sudah berpengalaman dalam bidang pendirian minimarket. Kali ini tulisan ini akan akan mengupas tentang serial pengadaan barang. Pengadaan barang merupakan salah satu hal yang sangat krusial dalam proses pendriian minimarket, jika anda tidak memahami pola pengadan barang, maka diyakini dampaknya terhadap barang anda akan terjadi beberapa hal, misalkan :

  1. Barang tidak laku
  2. Barang mudah kadaluarsa
  3. Sia-sia dalam pembelian barang
  4. Kerugian karena efek barang tidka laku atau kadaluarsa.
  5. Barang tidia diminati oleh konsumen
  6. Barang yang beredar tidak legal dan lain sebagainya.
Mendirikan minimarket lokal


F. Pengadaan Barang

 

Pengadaan barang adalah suatu proses yang sangat penting dan krusial juga dalam usaha minimarket. Gagal dan suksesnya sebuah minimarket bisa diukur dari proses pengadana barang ini. Proses ini sangat penting, karena ini berkaitan dengan produk yang di jual dan kesesuaian produk dan manajemen produk.

 

a.       Mencari sumber Barang

Sebanrnya barang yang ada di minimarket ini sudah banyak tersebar di seluruh antero Indonesia, namun memang masih banyak yang awam sekali tentang mencari sumber barang. Baiklah sesuai dengan pengalaman kami, maka sumber barang hanya berfokus pada 3 sumber yakni :

1.      Distributor utama

 

Distributor utama adalah supplier langusng dari pabrikan atau yang ditunjuka secara resmi oleh pabrik, misalkan Indomarco, Wings, P&G, ABC dsn Unilever. Ini adalah distributor utama yang besar yang memang sudah dikenal oleh semua pelaku ritel. Sedangkan supplier lainnya biasanya menyesuaikan dengan area masing-masing dengan bendera yang berbeda-berbeda. Namun biasanya memang 50-70 persen produk yang ada di Minimarket dikuasai oleh 5 distributor utama yang saya sebutkan di atas.

 

Kelebihan Distiributor utama adalah :

 

a.       Pembelian pertama Cash keras , namun untuk berikutnya pembayaran bisa tempo atau diberikan tenggang waktu 2-3 minggu.

b.      Bisa retur, atau produk bisa dikembalikan apabla kurang laku, atau sudah kadaluarasa atau rusak. Namun sekarang proses ini tidak semudah dulu, biasanya mereka ada kuota tertentu yang dibandingkan dengan jumlah pembelian kita. Ketentuan berapa persentase kebijakan produk yang bisa diretur masing-masing distributor berbeda-beda.

c.       Lebih terpercaya atau dipastikan bukan barang palsu atau KW.karena resmi dan legal. Mereka tentu lebih hati-hati dalam hal ini, karena menjaga nama baik perusahaan.

Kelemahan Distributor Utama

a.       Tidak bisa melakukan pembelian setiap waktu, karena biasanya mereka terjadwal mulai dari mingguan, 2 mingguan atau 3 mingguan paling lama, artinya jika order masuk hari ini, maka barang akan dating seminggu atau 2 mingguan berikutnya. Hal ini akan berdampak barang kosong jika mendalkan distributor utama.

b.      Harga bisa jadi lebih tinggi dari toko grosiran

c.       Ada jumlah belanja minimal

 

 

2.      Toko Grosiran

 

Toko grosiran adalah toko yang memang melayani penjualan grosiran, biasanya toko ini memang mendapatkan harga lebih murah dari pabrik dibading minimarket eceran. Pengambilan yang lebih besar mendapatkan rabat yang lebih besar, oleh sebab itu, harga merekapun bahkan seringkali juga lebih murah dari harga distributor utama. Toko grosiran ini juga ada 2 sumber yakni :

 

a.       Toko Grosiran Lokal

Toko grosrian lokal biasanya ada di pasar tradisonal yang masih menggunakan system tradisional. Toko seperti ini bisa anda akses di pasar pasar tradisonal atau juga di jalan utama atau juga bisa di pusat pertotokan. Selain itu juga ada toko lokal modern yang melayani grosiran. Biasanya toko ini bisa dalam bentuk minimarket atau supermarket yang sudah menggunakan system modern dan melayani grosiran.

 

Kelebihan Toko Grosiran lokal

1.      Bisa belanja kapan saja tidak harus menunggu waktu tertentu

2.      Bisa belanja dalam jumlah kecil dan tidka harus berdasarkan jumlah tertentu.artinya tidka ada jumlah minimal.

3.      Sebahagian ada yang bisa memberikan tempo pembayaran.

Kelemahan Toko Grosiran Lokal

1.      Tidak bisa retur atau dikembalikan barang jika kadaluarsa

2.      Tidak bisa tempo atau harus bayar Cash.

3.      Ada kemungkinan barang palsu jika tokonya tidak besar dan terkenal atau Sudha terpercaya. Jadi harus benar-benar hati-hati dalam memilih toko grosiran yang ada disekitar anda.

 

b.      Toko Grosiran Nasional

Toko Grosiran Nasional artinya adalah toko yang memang sudah memiliki jaringan nasional seperti Indogrosir atau Lotte grosir. Kelebihan belanja di sini adalah kita bisa eksplorasi barang dengan maksimal dan bisa menentukan jumlah pembelian dengan bebas.

 

3.      Trader

 

Trader atau pedagang yang dimaksud adalah pedagang grosiran besar yang biasanya juga menyediakan layananan pembelian barang dengan harga yang sangat murah namun ada pembelian minimal dan hanya satu produk. Misalkan minuman A dan varian A dengan pembelian minimal Rp 50.000.000,- maka harganya memang lebih murah disbanding grosiran tradisional dan atau grosiran modern nasional.

Biasanya trader ini bisa diakses lewat Toko lokal atau juga bisa lewat Toko Grosiran nasional namun ketentuannya terbatas , nominal khusus dan jumlah khusus dan varian khusus.

 

 

b.      Melakukan Negosiasi dengan supplier

Melakukan Negosiasi dengan supplier atau distributor utama adalah hal yang juga harus dan perlu kita lakukan. Biasanya negosiasi ini berkaitan dengan hal :

 

1.      Pembelian jumlah tertentu harga tertentu

2.      Pembelian jumlah tertentu mendapatkan rabat tertentu

3.      Pembelian jumlah tertentu mendapatkan hadiah atau bonus.

4.      Pembelian jumlah tertentu mendapatkan tempo yang lebih lama

 

c.       Teknik Pembelian Barang

Dalam Proses pengadaan barang, maka sebagai MD harus memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih barang yang efektif. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

1.      Memilih barang efektif

Pembelian barang harus efektif berpatokan pada Fast Moving, slow moving dan dead moving.

Menentukan barang fast moving atau peredaran barang cepat , lambat dan mati, maka diperlakukan sata yang kuat. Oleh sebab itu, optimasi software yang digunakan sangat penting. Sebaiknya pembelian barang kita berfokus pada barang yang fast/cepat. Kita hasru bisa menentukan data mana barang yang vepat, lambat dan mati. Sebaiknya barang yang kita jual 50-70% adalah barang yang fast moving. Jika menemukan barang yang slow, maka tidak perlu dilakukan pembelian dalam jumlah yang banyak. Jika menemukan barang yang mati, maka sebaiknya stop penambahan barang.

Perlakuan terhadap barang yang masuk kategori “dead moving “/mati atau tidak bergerak, maka sebaiknya secepatnya untuk dilakukan promosi misalnya dengan program pembelian barang laku dengan emberikan diskon barang mati, atau langsung jual senilai HPP atau harga beli atau langusng dikson 50%.

 

2.      Ketepatan waktu pembelian

 

Ketepatan waktu pembelian artinya adalah, tim pembelian harus tau kapan melakukan pembelian dan kapan untuk menghentikan pembelian. Jika anda memiliki modal yang terbatas, maka kami sarankan untuk melakukan pembelian aktif, artinya jika sebelum barang habis, maka langsung lakukan pembelian.

Banyak pemilik toko atau manajemen yang tidak menyadari hal ini, sehingga abai memperhatikan jadwal pembelian bang, sehingga berdampak terhadap kekosongan barang dan sudah pasti terjadi penurunan omset.

Setelah anda membaca tulisan di atas, jika masih penasaran, maka akan terbit buku edisi yang lebih lengkap dan Juga bisa konsultasi langsung ke Ritelteam Indonesia sebagai Konsultan minimarket yang juga sekaligus menyedikan rak minimarket ekonomis dan berkualitas.


Minimarket mandiri


No comments:

Post a Comment