Mudahnya mendirikan minimarket praktek terbaik 3 adalah lanjutan berikutnya. Tulisna ini adalah saduran dari Buku yang akan Saya terbitkan nanti sebagai buku saku bagi pelaku ritel lokal. Buku ini merupakan hasil dari pengalaman Saya sebagai konsultan minimarket sejak tahun 2010 dan pengalaman dalam ritel moderen sejak tahun 1999. Buku ini murni memang pengalaman lapangan, tidak berbasis teori-teori dari buku lainnya. semoga bisa menjadi bahan bacaan anda untuk pedoman dan petunjuk jika ingin mendirikan minimarket, melakukan pembaharuan (recovery) atau ingin melakukan pengembangan.
Lokasi Strategis Mendirikan
Minimarket
Mendirikan minimarket, atau toko atau usaha apa saja tentu semua
orang berifkir harus di lokasi yang strategis. Lokasi strategis ini tentu tidak
sama menurut persepsi masing-masing orang, Namun untuk usaha minimarket ini,
standar lokasi yang strategis mestinya bisa kita pelajari dan bisa kita nilai
sendiri dan kita rasionalkan. Tentu kita semua memiliki potensi untuk mengukur
dan menilai, namun dari pengalaman penulis yang sudah mendampingi ribuan
minimarket di Indonesia, maka kami menemukan beberapa syarat lokasi bisa
dikatakan strategis. Oleh sbeb itu mari kita bahas satu persatu.
a.
Cara
memilih Lokasi
Hal yang
pertama untuk bisa menentukan lokasi strategis atau tidaknya , hal yang sangat
sederhana bisa kita lakukan sebagai berikut :
1.
Lihat
tingkat kepadatan penduduk di sekitar toko kita. Kalua anda mendirikan
minimarket di kota, maka jarak radius yang yang anda jadikan patokan adalah 5km
dari toko anda. Jadi silhkan lihat tingkatkan kepadatan penduduk sekitar 5km
dari toko anda. Hari ini bisa dilakukan dengan aplikasi googlemaps. Silahkan di
klik google map, tetapkan lokasi anda dan pakai satelit, otomatis akan keluar
outpun semua data rumah hunian dan atau perkantoran yang ada di sekitar rumah
anda. Selain itu juga bisa gunakan data
BPS setidaknya akan muncul angka-angka hunian yang ada di sekitar toko anda.
Jika hunian di sekitar radius 5KM dari toko anda misalnya ada 500 KK , maka
toko anda juga bisa dibilang strategis, apalagi kalua sampai 1000 KK , lokasi
ini sangat keren dan super strategis.
2.
Pelajari
Traffic atau lalu Lalang orang atau kendaran di depan toko anda. Caranya
fokuskan diri anda mulai dari pagi sampai malam hari misal hari biasa dan hari
libur atau “week end” , hitung dengan alat hitung , berapa orang yang lewat
misalnya pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari, nanti akan ketemu
berapa jumlah rata-rata lalu Lalang di depan toko anda. Jika misalnya lalu
Lalang di depan toko anda dalam 1 menit bisa 5-10 orang, maka lokasi ini sangat
strategis.
3.
Jika Lokasi anda berada di area pasar yang
rame setiap hari mulai subuh sampai siang atau sore hari bahkan malam hari,
maka lokasi ini super strategis. Makanya, tidak heran jika toko waralaba
nasional menjadikan titik di Pasar sebagai salah satu target utama. Kenapa?
Karena area pasar memang sudah jelas
pasarnya dan ramainya. Tidak perlu banyak effort untuk melakukan strategi
branding. Branding dengan gampang bisa tertancap dibenak konsumen karena setiap
hari ke pasar dan melihat minimarket anda.
4.
Trik
yang ke-4 ini paling gampang dan mudah, yakni, jika sudah ada bediri minimarket
waralaba di lokasi yang anda bidik, maka itu adalah lokasi strategis, karena
mereka sudah memeiliki system penialain yang sangat baik dan sudah handal dan
terbukti sukses. Jadi jangan takut, bidiklah lokasi itu dan dirikan minimarket
di lokasi tersebut.
5.
Apabila
di lokasi anda ada perkantoran, kampus dan sekolah , maka ini adalah lokasi
sempurna dan “perfecto”, jangan tunggu lama-lama, langsung dirikan dan wujudkan
mimpi anda dengan usaha minimarket yang anda miliki.
b.
Mengukur
kelayakan Lokasi Minimarket
Menukur kelayakan lokasi tentu berhubungan dengan tidak saja
lokasinya namun juga dengan berapa banyak modal yang akan anda gelontorkan
untuk mendirikan minimarket. Saya akan berikan sedikit secara sederhana saja
hitung-hitungannya, biar tidak terlalu rumit untuk memahaminya.
1.
Hitung
Investasi anda
Jika anda mau
mendirkikan minimarket misalnya dengan luasan 100m2 , maka modal yang anda
butuhkan adalah senilai 100 x 5.500.000 yakni senilai 550.000.000,- untuk modal
di luar Gedung. Jumlah sebesar ini biasanya adalah modal yang bisa
dikategorikan medium mendekati ideal, karena jika ideal bisanya membutuhkan
modal 6.500.000/m2. Ideal di sini artinya benar-benar mirip dengan minimarket
warabala baik dari tampilan, jumlah barang, system kasir dan juga tampilan
luar.
Mari kita tambahkan biaya pendirian Gedung
yang anda dirikan misalnya untuk ukuran 100m2 yakni 100 x 4.000.000,- yakni
400.000.000,- maka Total modal yang anda keluarkan adalah 950.000.000,-. Modal
ini sudah termasuk modal cadangan buat beli barang dan operasional.
2.
Kekuatan
daya beli masyarakat
Berdasarkan
pengalaman Kami kekuatan daya beli masyarakat rata-rata per struk atau
pertransaksi berkisar antara 25.000 sd 30.000. daya beli ini rumusnya biasanya
dari rata-rata omset per hari , bulan dan tahunan. Ketemu angka ini berdasarkan
data software yang kami miliki yang digukan oleh para klien kami di sleuruh
Indonesia. Maka ketemulah angka kekuatan daya beli rata-rata masyarakat per
struk adalah 27.500,-. Oleh sebab itu, ini kita jadikan acuan berapa omset yang
akan kita capai.
3.
BEP
BEP adalah
Break Event POINT atau kalua disederhanakan adalah penjualan yang terjadi
setiap hari atau sebulan setiaknya bisa menutupi biaya-biaya yanga da di toko,
namun kita belum untung. Misalkan , biaya toko kita adalah
1.
Gaji :
15.000.000
2.
Marketing : 2.000.000
3.
Administras : 1.000.000
4.
Logistik : 500.000
5.
Listrik : 3.000.000
6.
Penyusutan
Gedung : 1.600.000
7.
Pajak : 1.500.000
Jumlah Biaya
Operasional :
24.600.000
Nah ini
adalah Biaya Operasional yang harus di tutupi setiap bulan, jadi hasil
penjualan kita setiap bulan minimal bisa menutupi biaya ini, makanya ini
dinamakan dengan BEP. Artinya kita belum untung. Jika omzet kita dan labanya
baru hanya bisa membayar Biaya operasional, toko kita belum untung dan anda
sebagai investor atau pemilik toko belum mendapatakan hasil dari sini, kecuali
gaji tersbut untuk membayar anda.
4.
Laba
Yang di harapkan
Laba adalah
sesutau yang sangat diharapkan oleh semua pelaku usaha. Apa gunanya berbisnis
jika tidak mendatangkan laba bukan? Sebuah pekerjaan yang sia-sia jika usahamu
tidak menghasilkan laba. Jika tidka menghasilkan laba, maka anda perlu evaluasi
menyeluruh terhadap usaha anda.
Berikut akan
saya berikan ilustasi sederhana tentang laba Minimarket.
a.
Mark
up
Mark Up
artinya adalah menaikkan Harga. Menaikkan harga ini gunakanya untuk mentnukan
harga jual. Jika ada membeli barang atau kulakan dengan harga Rp 1.000,- maka
anda ingin menjual dengan Mark-up 50 persen, maka Harga jual sebagai berikut :
(1000 x 50%)
+ 1000 = 1.5000
Jadi Harga
kulakan atau Harga beli barang Rp 1.000,- maka Harga Jual ada adalah Rp
1.500,-. IStilah Mark up ini banyak yang salah paham, bahwa sebagain orang
mengganggap mark-up ini adalah margin. Sangat berbeda, margin adalah laba bruto
atau laba kotor sedangkan Mark-up adalah cara menaikkan harga untuk menentukan
harga jual.
b.
Margin
Margin atau juga bisa diartikan adalah laba kotor artinya laba
yang dihasilan dari penjualan dalam satuan produk atau jumlahs emua produk.
Untuk menentukan margin yang sederhana adalah sebagai berikut :
Margin = Harga Jual (penjualan) – Harga Beli (kulakan)
Harga Jual
Contoh
Harga beli Produk A = Rp 1.000
Mark Up (50%) =
Rp 500
Harga Jual =
harga Beli + Markup
Rp 1.000
+ Rp 5.00 = Rp 1.500
Margin = Harga
Jual – beli X 100% =
Harga Jual
Rp 1.500 – Rp 500 x 100% = 33,3%
Rp
1.500
Nah dengan contoh tersebut diketahui bahwa Margin produk yang kita
jual adalah 33,3 % dengan nilai mark-up 50% dari harga beli/kualakan/hpp.
c.
Laba
bersih
Laba Bersih adalah laba yang didapat setelah dikeluarkan semua
biaya operasional.
Rumusnya
Laba bersih = Penjualan-HPP (harga beli)- Biaya Operasional
Contoh
Jika Penjualan total sebulan adalah Rp 200.000.000,-
Margin adalah 33,3% x
200.000.000 = Rp 66.600.000 artinya harga beli adalah
Rp 200.000.000 – Rp 66.600.000 = Rp 133.400.000
Dan Biaya Operasional seperti yang dipaparkan seperti contoh BEP
sebelumnya adalah sebesar 24.600.000, maka berapakah laba bersihnya?
Jawabannya :
Penjualan = Rp 200.000.000
Harga beli (Kulakan) =
Rp 133.400.000
Margin (laba kotor) = Rp 66.600.000
Biaya Operasional =
Rp 24.600.000
Maka Laba bersih adalah
sebagai berikut :
Penjualan – Harga beli – biaya Operasional
Rp 200.000.000 – Rp133.400.000 – Rp 24.600.000 = Rp42.000.000
Artinya dengan omzet Rp 200.000.000 dan Margin 33.3% dan biaya
operasional sebesar Rp 24.600.000 maka Laba bersih adalah sebesar Rp
42.000.000,- .
Berapa persenkah laba bersih toko dengan kondisi seperti ini?
Rumusnya adalah : Laba bersih x 100%
Penjualan
Artinya : Rp
42.000.000 x 100% = 21%
Rp 200.000.000
Artinya laba besihnya
adalah sebesar 21% dari Penjualan.
Dengan kondisi seperti ini sangatlah menarik, dengan laba bersih
sebesar 21%, bisnis anda adalah bisnis yang sangat sehat dan layak untuk
dikembangkan.
JIka anda telah
bisa mempelajari tentang rumus dan istilah di atas, dan kondisi proyeksi
toko anda sekiranya bisa seperti itu,
maka ini sangat layak dan secepatnya harus didirikan. Namun, saya perlu sampaikan bahwa dalam bisnis
minimarket dengan segemntasi keluarga dan lokasi yang standar artinya bukan
area npremium, biasanya margin yang ada berkisar 12,5%.
Begini Gambarakan kelayakan usahanya secara sederhana :
a.
Kita ambil
contoh toko ukuran 100 m2 yang kita paparkan seperti sub judul Hitung investasi
anda.
b.
Investasi
senilai Rp 950.000.000,-
c.
Kekuatan daya
beli masyarakat Rp 27.500.000
d.
Struk yang
keluar atau jumlah transaksi setiap hari adalah 300 struk/transaksi
e.
Maka
Penjualan adalah 300 (struk) x Rp27.500
(daya beli) = Rp 8.250.000. ini alah penjualan atau omset datu hari
f.
Omset sebulan
adalah 30 (hari) x Rp 8.250.000
(penjualan/hari) = 247.500.000
g.
Dengan
ketentuan margin sebesar 12,5% maka nila Margin atau laba bruto adalah sebagai
berikut
Rp
247.500.000 x 12,5% = Rp 30.937.500 (laba bruto sebulan)
h.
Biaya
operasional bulanan adalah sesuai dengan sub judul tentang BEP di atas yakni Rp
24.600.000,
i.
Maka Laba
bersih anda adalah
Laba bruto –
Biaya operasional = laba bersih
Rp 30.937.500
– Rp 24.600.000 = Rp 6.337.500
j.
Maka dengan
kondisi ini, dengan investasi senilai Rp 950.000.000 anda bisamenghasilkan laba
bersih senilai Rp 6.337.500, maka lokasi ini sudah layak anda dirikan
minimarket. Artinya anda bisa mengandalkan usaha ini untuk menopang hidup anda.
Namun jika bicara berapa payback period nya , maka anda tinggal menaikkan omzet
dan menaikkan laba bersih 2 kali lipat, sehingga Payback period bisa di capai 6
tahun lebih sedikit. Hal ini jika dihitung dari semua investasi total Gedung
dan Modal.
k.
Namun jika
menghitung hanya modal yang dikeluarkan tanpa Gedung, maka dengan kondisi ini
anda bisa mengembalikan modal dalam jangka waktu 7 tahun. Rumusnya adalah Rp 550.000.000 (modal) : Rp
6.3337.500 (laba bersih bulanan) = 7.2 tahun.
Silahkan nantikan tulisan berikutnya nanti yang akan saya kupas serial 4. Jika anda masih ingin bertanya atau konsultasi langsung bisa kontak 0887-4334-06-143 bersama Saya Adri Syahrizal Presiden direktur Ritelteam Indonesia yang memang bergerak dalam bidang jasa konsultan minimarket moderen.
No comments:
Post a Comment