head-content'/> Cerita Minimarket: March 2021

Blog Keren, Bacalah!!!

Thursday, March 4, 2021

Lokasi Strategis Omset Minimarket Meledak

 

1.       Lokasi Strategis  Omset Minimarket Meledak

Mendirikan minimarket, atau toko atau usaha apa saja tentu semua orang berifkir harus di lokasi yang strategis. Lokasi strategis ini tentu tidak sama menurut persepsi masing-masing orang, Namun untuk usaha minimarket ini, standar lokasi yang strategis mestinya bisa kita pelajari dan bisa kita nilai sendiri dan kita rasionalkan. Tentu kita semua memiliki potensi untuk mengukur dan menilai, namun dari pengalaman penulis yang sudah mendampingi ribuan minimarket di Indonesia, maka kami menemukan beberapa syarat lokasi bisa dikatakan strategis. Oleh sbeb itu mari kita bahas satu persatu.

a.       Cara memilih Lokasi

 

Hal yang pertama untuk bisa menentukan lokasi strategis atau tidaknya , hal yang sangat sederhana bisa kita lakukan sebagai berikut :

1.       Lihat tingkat kepadatan penduduk di sekitar toko kita. Kalua anda mendirikan minimarket di kota, maka jarak radius yang yang anda jadikan patokan adalah 5km dari toko anda. Jadi silhkan lihat tingkatkan kepadatan penduduk sekitar 5km dari toko anda. Hari ini bisa dilakukan dengan aplikasi googlemaps. Silahkan di klik google map, tetapkan lokasi anda dan pakai satelit, otomatis akan keluar outpun semua data rumah hunian dan atau perkantoran yang ada di sekitar rumah anda.  Selain itu juga bisa gunakan data BPS setidaknya akan muncul angka-angka hunian yang ada di sekitar toko anda. Jika hunian di sekitar radius 5KM dari toko anda misalnya ada 500 KK , maka toko anda juga bisa dibilang strategis, apalagi kalua sampai 1000 KK , lokasi ini sangat keren dan super strategis.

2.       Pelajari Traffic atau lalu Lalang orang atau kendaran di depan toko anda. Caranya fokuskan diri anda mulai dari pagi sampai malam hari misal hari biasa dan hari libur atau “week end” , hitung dengan alat hitung , berapa orang yang lewat misalnya pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari, nanti akan ketemu berapa jumlah rata-rata lalu Lalang di depan toko anda. Jika misalnya lalu Lalang di depan toko anda dalam 1 menit bisa 5-10 orang, maka lokasi ini sangat strategis.

3.        Jika Lokasi anda berada di area pasar yang rame setiap hari mulai subuh sampai siang atau sore hari bahkan malam hari, maka lokasi ini super strategis. Makanya, tidak heran jika toko waralaba nasional menjadikan titik di Pasar sebagai salah satu target utama. Kenapa? Karena area  pasar memang sudah jelas pasarnya dan ramainya. Tidak perlu banyak effort untuk melakukan strategi branding. Branding dengan gampang bisa tertancap dibenak konsumen karena setiap hari ke pasar dan melihat minimarket anda.

4.       Trik yang ke-4 ini paling gampang dan mudah, yakni, jika sudah ada bediri minimarket waralaba di lokasi yang anda bidik, maka itu adalah lokasi strategis, karena mereka sudah memeiliki system penialain yang sangat baik dan sudah handal dan terbukti sukses. Jadi jangan takut, bidiklah lokasi itu dan dirikan minimarket di lokasi tersebut.

5.       Apabila di lokasi anda ada perkantoran, kampus dan sekolah , maka ini adalah lokasi sempurna dan “perfecto”, jangan tunggu lama-lama, langsung dirikan dan wujudkan mimpi anda dengan usaha minimarket yang anda miliki.

 

b.       Mengukur kelayakan Lokasi Minimarket

Menukur kelayakan lokasi tentu berhubungan dengan tidak saja lokasinya namun juga dengan berapa banyak modal yang akan anda gelontorkan untuk mendirikan minimarket. Saya akan berikan sedikit secara sederhana saja hitung-hitungannya, biar tidak terlalu rumit untuk memahaminya.

1.       Hitung Investasi anda

Jika anda mau mendirkikan minimarket misalnya dengan luasan 100m2 , maka modal yang anda butuhkan adalah senilai 100 x 5.500.000 yakni senilai 550.000.000,- untuk modal di luar Gedung. Jumlah sebesar ini biasanya adalah modal yang bisa dikategorikan medium mendekati ideal, karena jika ideal bisanya membutuhkan modal 6.500.000/m2. Ideal di sini artinya benar-benar mirip dengan minimarket warabala baik dari tampilan, jumlah barang, system kasir dan juga tampilan luar.

 Mari kita tambahkan biaya pendirian Gedung yang anda dirikan misalnya untuk ukuran 100m2 yakni 100 x 4.000.000,- yakni 400.000.000,- maka Total modal yang anda keluarkan adalah 950.000.000,-. Modal ini sudah termasuk modal cadangan buat beli barang dan operasional.

 

2.       Kekuatan daya beli masyarakat

 

Berdasarkan pengalaman Kami kekuatan daya beli masyarakat rata-rata per struk atau pertransaksi berkisar antara 25.000 sd 30.000. daya beli ini rumusnya biasanya dari rata-rata omset per hari , bulan dan tahunan. Ketemu angka ini berdasarkan data software yang kami miliki yang digukan oleh para klien kami di sleuruh Indonesia. Maka ketemulah angka kekuatan daya beli rata-rata masyarakat per struk adalah 27.500,-. Oleh sebab itu, ini kita jadikan acuan berapa omset yang akan kita capai.

3.       BEP

BEP adalah Break Event POINT atau kalua disederhanakan adalah penjualan yang terjadi setiap hari atau sebulan setiaknya bisa menutupi biaya-biaya yanga da di toko, namun kita belum untung. Misalkan , biaya toko kita adalah

1.       Gaji                                                                                : 15.000.000

2.       Marketing                                                                   :   2.000.000

3.       Administras                                                                :   1.000.000

4.       Logistik                                                                         :      500.000

5.       Listrik                                                                            :   3.000.000

6.       Penyusutan Gedung                                                               :   1.600.000

7.       Pajak                                                                             :   1.500.000

Jumlah Biaya Operasional                                     : 24.600.000

 

Nah ini adalah Biaya Operasional yang harus di tutupi setiap bulan, jadi hasil penjualan kita setiap bulan minimal bisa menutupi biaya ini, makanya ini dinamakan dengan BEP. Artinya kita belum untung. Jika omzet kita dan labanya baru hanya bisa membayar Biaya operasional, toko kita belum untung dan anda sebagai investor atau pemilik toko belum mendapatakan hasil dari sini, kecuali gaji tersbut untuk membayar anda.

 

4.       Laba Yang di harapkan

Laba adalah sesutau yang sangat diharapkan oleh semua pelaku usaha. Apa gunanya berbisnis jika tidak mendatangkan laba bukan? Sebuah pekerjaan yang sia-sia jika usahamu tidak menghasilkan laba. Jika tidka menghasilkan laba, maka anda perlu evaluasi menyeluruh terhadap usaha anda.

Berikut akan saya berikan ilustasi sederhana tentang laba Minimarket.

a.       Mark up

Mark Up artinya adalah menaikkan Harga. Menaikkan harga ini gunakanya untuk mentnukan harga jual. Jika ada membeli barang atau kulakan dengan harga Rp 1.000,- maka anda ingin menjual dengan Mark-up 50 persen, maka Harga jual sebagai berikut :

(1000 x 50%) + 1000 = 1.5000

Jadi Harga kulakan atau Harga beli barang Rp 1.000,- maka Harga Jual ada adalah Rp 1.500,-. IStilah Mark up ini banyak yang salah paham, bahwa sebagain orang mengganggap mark-up ini adalah margin. Sangat berbeda, margin adalah laba bruto atau laba kotor sedangkan Mark-up adalah cara menaikkan harga untuk menentukan harga jual.

 

b.       Margin

Margin atau juga bisa diartikan adalah laba kotor artinya laba yang dihasilan dari penjualan dalam satuan produk atau jumlahs emua produk. Untuk menentukan margin yang sederhana adalah sebagai berikut :

Margin = Harga Jual (penjualan) – Harga Beli (kulakan)

                                    Harga Jual

Contoh

Harga beli Produk A = Rp 1.000

Mark Up (50%)         = Rp     500

Harga Jual                 = harga Beli + Markup

                                       Rp 1.000 + Rp 5.00 = Rp 1.500

Margin                          = Harga Jual – beli X 100% =

                                              Harga Jual

                                       Rp 1.500 – Rp 500  x 100% = 33,3%

                                            Rp 1.500

Nah dengan contoh tersebut diketahui bahwa Margin produk yang kita jual adalah 33,3 % dengan nilai mark-up 50% dari harga beli/kualakan/hpp.

 

 

c.       Laba bersih

Laba Bersih adalah laba yang didapat setelah dikeluarkan semua biaya operasional.

Rumusnya

Laba bersih = Penjualan-HPP (harga beli)- Biaya Operasional

Contoh

Jika Penjualan total sebulan adalah Rp 200.000.000,-

Margin adalah 33,3%  x 200.000.000 = Rp 66.600.000 artinya harga beli adalah

Rp 200.000.000 – Rp 66.600.000 = Rp 133.400.000

Dan Biaya Operasional seperti yang dipaparkan seperti contoh BEP sebelumnya adalah sebesar 24.600.000, maka berapakah laba bersihnya?

Jawabannya :

Penjualan                                    = Rp 200.000.000

Harga beli (Kulakan)                = Rp 133.400.000

Margin  (laba kotor)                = Rp 66.600.000

Biaya Operasional                    = Rp 24.600.000

Maka  Laba bersih adalah sebagai berikut :

Penjualan – Harga beli – biaya Operasional

Rp 200.000.000 – Rp133.400.000 – Rp 24.600.000 = Rp42.000.000

Artinya dengan omzet Rp 200.000.000 dan Margin 33.3% dan biaya operasional sebesar Rp 24.600.000 maka Laba bersih adalah sebesar Rp 42.000.000,- .

Berapa persenkah laba bersih toko dengan kondisi seperti ini?

Rumusnya adalah : Laba bersih  x 100%

                                         Penjualan

Artinya    : Rp 42.000.000   x 100% = 21%

     Rp 200.000.000

    Artinya laba besihnya adalah sebesar 21% dari Penjualan.

Dengan kondisi seperti ini sangatlah menarik, dengan laba bersih sebesar 21%, bisnis anda adalah bisnis yang sangat sehat dan layak untuk dikembangkan.

               

                JIka anda telah bisa mempelajari tentang rumus dan istilah di atas, dan kondisi proyeksi toko  anda sekiranya bisa seperti itu, maka ini sangat layak dan secepatnya harus didirikan.  Namun, saya perlu sampaikan bahwa dalam bisnis minimarket dengan segemntasi keluarga dan lokasi yang standar artinya bukan area npremium, biasanya margin yang ada berkisar 12,5%.

Begini Gambarakan kelayakan usahanya secara sederhana :

a.       Kita ambil contoh toko ukuran 100 m2 yang kita paparkan seperti sub judul Hitung investasi anda.

b.       Investasi senilai Rp 950.000.000,-

c.       Kekuatan daya beli masyarakat Rp 27.500.000

d.       Struk yang keluar atau jumlah transaksi setiap hari adalah 300 struk/transaksi

e.       Maka Penjualan adalah 300 (struk)  x Rp27.500 (daya beli) = Rp 8.250.000. ini alah penjualan atau omset datu hari

f.        Omset sebulan adalah 30  (hari) x Rp 8.250.000 (penjualan/hari) = 247.500.000

g.       Dengan ketentuan margin sebesar 12,5% maka nila Margin atau laba bruto adalah sebagai berikut

Rp 247.500.000 x 12,5% = Rp 30.937.500 (laba bruto sebulan)

h.       Biaya operasional bulanan adalah sesuai dengan sub judul tentang BEP di atas yakni Rp 24.600.000,

i.         Maka Laba bersih anda adalah

Laba bruto – Biaya operasional = laba bersih

Rp 30.937.500 – Rp 24.600.000 = Rp 6.337.500

j.         Maka dengan kondisi ini, dengan investasi senilai Rp 950.000.000 anda bisa menghasilkan laba bersih senilai Rp 6.337.500, maka lokasi ini sudah layak anda dirikan minimarket. Artinya anda bisa mengandalkan usaha ini untuk menopang hidup anda. Namun jika bicara berapa payback period nya , maka anda tinggal menaikkan omzet dan menaikkan laba bersih 2 kali lipat, sehingga Payback period bisa di capai 6 tahun lebih sedikit. Hal ini jika dihitung dari semua investasi total Gedung dan Modal.

k.       Namun jika menghitung hanya modal yang dikeluarkan tanpa Gedung, maka dengan kondisi ini anda bisa mengembalikan modal dalam jangka waktu 7 tahun.  Rumusnya adalah Rp 550.000.000 (modal) : Rp 6.3337.500 (laba bersih bulanan) = 7.2 tahun.


Jika anda Masih bingung membaca ii dan butuh penjelasan lebih lanjut silahkan konsultasi ke Konsultan Minimarket Ritelteam Indonesia yang juga menyediakan Rak Minimarket Moderen lokal terbaik dan kualitas handal. pilihlah produksi lokal agara anda juga memajukan pengusaha lokal, hindari produk import jika anda memang seoarang yang nasionalis. 




Wednesday, March 3, 2021

Belajar Ilmu Minimarket

 1.       Belajar Ilmu Minimarket

Belajar Imu Minimarket saat ini sangat mudah untuk dijangkau. Anda tinggal “googling” bisa pakai kata kunci “belajar minimarket”, “ilmu minimarket”, “konsultan Minimarket”, “trainingminimarket” “, “pelatihan Minimarket”, “cara mendirikan minimarket”, “paket pendirian minmarket” dan lain sebagainya. Sangat banyak situs-situs dan website yang bisa anda jadikan sebagai referensi. Youtube dan media sosial juga banyak sekali. Jadi penting bagi anda sebelum memutusukan untuk mendirikan bisnis ini atau ingin menjadi pelaku usaha minimarket belajar dulu.

Belajar Ilmu minimarket sebagai langkah awal sangat berguna untuk anda sebagai bahan dan data yang bisa menjadi bahan pertimbangan anda untuk mendirikan minimarket. Berikut beberapa cara dan tips belajar ilmu minimarket :

a.       Membaca Artikel tentang Manajemen Minimarket

 

Banyak sekali artikel yang membahasa tentang minimarket. Artikel-artikel ini saling melengkapi satu sama lain. Mulai dari cara mendirikan minimarket, manajemen minimarket, strategi pemasaran minimarket, Manajemen merchandising , manajemen keuangan dan juga bagaimana Teknik Grand Opening Minimarket yang menarik.

Artikel-artikel ini bisa anda unduh dan dapatkan dari situs website yang terpercaya dan kredibel. Misalkan dari situs www.konsultanminimarket.com, website Wikipedia dan lain sebagainya. Silahkan anda berselancar dengan bebas dan tanpa beban untuk melakukannya.

 

b.       Melihat Youtube

 

Youtube hari ini juga bisa menjadi referensi belajar anda. Banyak materi yang berkaitan dengan minimarket. Banyak materi yang mengulas  sukses mendirikan minimarket, sukses melakukan pemasara minimarket dengan strategi maksimalisasi media sosial, Sukses mendirikan minimarket dan mengelola dengan berbagai macam tip dan trik yang keren dan sangat aplikatif, karena berbasis pengalaman.

Anda bisa memilih channel yang benar-benar pelaku usaha minimarket, sehingga anda bisa merasakan feelnya , karena itu bukan teori semata, namun mereka membagi pengalaman real yang sudah mereka lakukan dan terbukti berhasil. Tugas anda tinggal hanya meniru yang sudah ada tanpa banyak teori dan pertimbangan lainnya.

 

c.       Ikut Training Khusus Minimarket

 

Jika sudah membaca artikel dan mempelajari lewat youtube dan anda masih belum yakin, langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah , bisa ikut pelatihan atau training manajemen minimarket. Ikutlah training minimarket yang benar-benar mengupas secar teknis bagaimana mendirikan minimarket dari awal sampai Grand Opening dan pasca grand opening. Ikutlah training yang benar-benar membagikan langkah praktis bukan hanya teori semata yang tidak bisa anda jangkau.

 

Lembaga yang memang konsen melakukan training ini memang tidak banyak, sepengetahuan penulis salah satunya yang rutin adalah JTTC UGM yang setiap tahun selalu mengadakan pelatihan minimarket walau peserta hanya 1 orang, selain itu adalah Lembaga yang memang focus di ritel atau minimarket yakni ritelteaminstitute.com. Silahkan anda akses semua Lembaga tersebut, dan atau jika memang ketemu Lembaga lain bisa jadikan perbandingan mana yang cocok bagi anda.

 

Biasanya kelas training ini akan membagikan Teknik Mendirikan minimarket  dan mengupas mulai dari Setup toko, Planogram, Sumber barang, penataan barang, Strategi penetuan harga, input data yang benar , optimasi software , penataan barang , manajemen SDM, Merchandising dan Inventori serta juga bagaimana amelakukan Teknik grand opening yang langsung “wow” mendatangkan konsumen belanja dalam jumlah yang langsung banyak.


Nah, Jika anda masih Bingung dan masih ingin konsultasi bisa kontak konsultan minimarket Ritelteam Indonesia yang juga menyediakan rak Minimarket moderen di Indonesia. Ritelteam Indonesia adalah salah satu Konsultan yang sudah menasional dan juga telah berpengalaman mengerjakan Minimarket Internasional yakni di Timur leste.



Pengantar Minimarket Moderen

 

1.       Pengantar Minimarket

 

Minimarket ya Minimarket adalah kata yang saat ini menjadi magnet tersendiri baik bagi para pelaku usaha maupun konsumen ritel yang ada di Indonesia. Minimarket selalu diasosiasikan kepada toko yang tampilannya bagus, ruangannya adem, Layanannya bisa ambil sendiri, barang yang dipajang rai dan menarik dan intinya adalah toko yang bagus dan menarik untuk dikunjungi.

 

Tahun 2000an masih belum banyak masyarakt yang mengenal konsep minimarket ini, karena rata-rata para pelaku usaha ritel masih banyak yang menjual dagagannya dengan konsep warung, kios di pasar dan atau toko biasa di pinggir jalan. Nah, mulai tahun 2005-an mulai ada sesuatu yang baru, menghentak dan mengejutkan sekali bagi para pelaku usaha ritel dengan bermunculannya minimarket waralaba nasional kita sebut saja Indomaret dan alfamart. Nah, sejak itulah mulai para pelaku usaha ritel lokal ingin meniru dan kalua bisa sama persis modelnya dengan minimarketwaralab tersebut.

 

Tahun 2010an semakin masiive pergerakan Minimarket waralaba nasional dan tahun ini sudah tersebar puluhan ribu diseluruh nusantara. Dahsyat bukan? Ya memang dahsyat. Namun pelaku usaha ritel lokalpun juga akhirnya juga mulai tumbuh, kalua melihat data dari pemerintah sampai tahun ini ratusan ribu minimarket lokal juga telah berdiri di daerah , ada yang baru, ada yang bertransformasi dan ada juga yang model kerjasama.

 

a.       Sejarah Minimarket

Kalau melihat sejarah lahirnya toko ritel modern , kita mungkin pernah mendengar Sarinah. Sarinah adalah pionir pelaku usaha toko ritel modern yang ada di Indonesia berdiri pada tahun 1962. Saat itu, Sarinah menjadi primadona masyarakat Indonesia sebagai salah satu Toko yang wajib dikunjungi, dan menjadi suatu kebanggan bila telah berbelanja dan berkunjung ke Sarinah.

Setelah Sarinah, akhirnya kita juga mulai mengeal Sogo, HERO dan akhirnya Indomaret yang mulai mengepakkan sayapnya dengan kategori Minimarket pada tahun 1997. Sejarah toko modern ini penting buat kita sebagaia cuan bahwa kita harus selalu update dengan perkembangan yanga da yang berkaitan dengan bisnis ritel ini. Terjaidnya percepatan perkambangan ini, menjadi catatan besar, bahwa bisnis ritel ini snagat dinamis. Oleh sebab itu, Sebagai pelaku usaha atau yang baru mau gabung dalam bisnis ini harus memahami.

Minimarket Lokal non waralab juga mulai berkembang massive sejak tahun 2000an. Penulisa sendiri masih ingat dulu sering mengadakan training minimarket modern lokal sejak tahun 2000an, di Jogja pelaku ritel lokal masih gamang dan banyak yang tersentak serta kaget. Akhirnya satu persatu , mulai menyadari bahwa perubahan itu pasti dan mengikuti perubahan hukumnya wajib , jika ingin bertahan dan bertumbuh.

b.       Perkembangan Minimarket

 Indonesia menjadi rumah bagi bisnis minimarket di Asia Tenggara. Laporan Nielsen’s What’s Next for Southeast Asia menunjukkan, jumlah minimarket di Indonesia mencapai 43.826 toko pada 2017. Dari tahun ke tahun pertunbuhan minimarket di Indonesia selalu menunjukkn trend naik, bahkan sampai 3,7 persen.Menurut Managing Director Nielsen Asia Tenggara Vaughan Ryan, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi hal ini, antara lain pertumbuhan kelas menengah dan kehidupan masyarakat yang kian sibuk. Hal ini dinilai Vaughan menyebabkan jarak dekat dan kenyamanan menjadi begitu penting bagi konsumen.“Mereka ingin menghabiskan lebih sedikit waktu untuk menjangkau toko terutama di kota-kota besar di mana kemacetan menjadi beban besar,” ujar Vaughan di Jakarta, Rabu (29/05/2019).Sebagai akibat dari pertumbuhan kelas menengah, jumlah minimarket mencapai lebih dari 40 ribu dengan pertambahan lebih dari 1.000 minimarket setiap tahun.Catatan dari Nielsen menurut saya bisa jadi masih belum mencakup semua minimarket yang ada di Indonesia yang dimiliki oleh pebisnis lokal. Karena, banyak juga pebisnis lokal yang areanya di pinggiran yang tadinya toko tradisional berubah menjadi minimarket.

c.       Beda Toko Tradisional dan Minimarket Moderen

Kategori Minimarkert atau Toko dibilang modern sebagai berikut :

1.       Menggunakan Teknologi komputerisasi. Teknologi komputerisasi ini Bahasa awamnya adalah menggunakan alat hardware computer, software , scanner dan printer serta kertas printer. Semua alat ini sangat penting karena saling berkaitan dan saling mendukung stau sama lain. Hardware computer jelas sebagai alat pengoperasian software yang dijadikan sebagai “wadahnya” atau rumahnya. Sedangkan software adalah system yang dijalankan dalam wadah tersebut. Untuk menjalankan system maka dibutuhkan tambahan alat misalkan scanner untuk membaca data transaksi dan printer untuk menghasilkan output transaksi yang bisa dijadikan sebagai barang bukti transaksi yang sah dan oleh sebab itu butuh kertas printer.

2.       Layanan ambil sendiri atau Swalayan atau “self service”. Layanan ambil sendiri ini artinya, konsumen tidak perlu lagi dilayani oleh pemilik toko, dan diambilkan barang yang dibutuhan, namun konsumen dengan bebas untuk eksplorasi barang yang ada di toko, memilah dan memilih, melihat lihat, mengamati, memperhitungkan dengan budgte yang akan dia keluarkan atau dengan uang yanga da di saku. Konsumen juga dengan bebas menentukan mana barang yang akan dipilih dan akan dibeli tanpa berlama lama untuk antri bertanya, dilayani dan disedikan barangnya oleh pemilik toko. Konsumen hanya perlu memilih , membawa barang ke kasir pembayaran, dan mendapatkan bukti pembayaran dengan kertas atau struk pembayaran.

3.       Penataan barang yang Rapi, sesuai kategori dan menggunakan rak modern yang knock down atau bongkar pasang. Penataan barang yang rapi berbasis kategori atau jenis Food dan non Food adalah juga syarat sebuah toko bisa dikatakan modern atau tidak. Pajangan barang yang bisa membuat konsumen bebas dan nyaman untuk melihat dan memilah milih barang. Penataan barang yang menarik juga bisa membuat konsumen betah berlama lama untuk mengamati dan menilai suatu barang.

Nah jika ada toko yang tidak menerapkan kategori seperti diatas maka belum bisa masuk sebagai minimarket modern. Karena masih menggunakan pola lama atau konvensiona. 3 kategori diatas sangat penting, jika ingin mengukur apakah anda termasuk toko/minimarket modern atau masih tradisional.


Nah, Bagi anda yang masih penasaran tentang Minimarket moderen , tradisional dan lain sebagainya, bisa konsultasi bersama konsultan minimarket Ritelteam Indonesia yang juga menyedikan Rak Minimarket Moderen.